Jumat, 16 Mei 2014


(ANATOMI IKAN)

Laporan

disusun untuk memenuhi tugas praktikum Biologi kelas XI
                                        hari, tanggal          :    Senin, 5 Mei 2014
                                        guru pendamping : Fajar Adinugraha, S.Pd





oleh
           1.      Christopher/3/XI IPA
           2.    Gabriella/7/XI IPA
           3.    Gary/8/XI IPA
           4.    Jeffry/10/XI IPA





SMA CITRA KASIH JAKARTA

2014


I. Tujuan Percobaan
    Menganalisis anatomi ikan Cyprinus Carpio

II. Dasar Teori
      Anatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya.
Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut.
Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain.
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, berdarah dingin, umumnya bernapas dengan insang, tubuhnya biasanya bersisik, bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan sirip. Beberapa jenis ikan mempunyai alat pernapasan tambahan selain insang yaitu labirin. Misalnya ikan lele, belut atau ikan gabus. Labirin merupakan perluasan insang sebelah atas yang berfungsi menyimpan cadangan oksigen, sehingga hewan-hewan tersebut dapat hidup di tempat berlumpur yang kekurangan oksigen.

Dari situs : Ummi Kultsum. Praktikum Anatomi Ikan Mas. Online at http://kultsummi.blogspot.com/2012/10/praktikum-anatomi-ikan-mas.html [diakses tanggal 17 Mei 2014]

III.  Metode Penelitian
1.) Alat dan bahan
      Alat dan bahan dalam praktikum kali ini adalah :
  • Ikan mas (Cyprinus Carpio
  • Alat  Bedah
  • Papan Lilin
  • Alkohol
2.) Prosedur Kerja
  • Pertama-tama kita mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini.
  • Lalu kami membius ikan itu dengan menggunakan ??? dan menusuk dikepalanya serta digoyang-goyang.
  • Setelah ikan itu telah pingsan, kami mulai membuka dan memotong bagian daging dari ikan (berhati-hati dalam melakukan ini agar organnya tidak terkena gunting bedah)
  • setelah terpisah dari daging dan organnya, kami mulai mengamati organ ikan mas tersebut.
3.) Safety skill dan thinking skill
  • Mengidentifikasi
  • Menganalisis
  • Menjelaskan
IV. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
      Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, maka dapat ditunjukkan hasilnya dalam gambar berikut.  
Struktur Tubuh Ikan


 Ini merupakan bagian Pektoral.
 Ini merupakan bagian Caudalis.
 Ini merupakan bagian Pelvis.
 Ini merupakan bagian Analis.
 Ini merupakan bagian Dorsalis.
Ini merupakan lanjutan dari bagian Dorsalis.
Ini merupakan Gurat Sisi.

Anatomi Bagian Dalam Organ Ikan
Ini merupakan catatan dari Penulis kami.

Berikut video yang menunjukan Vesikel Velea dan Berdetaknya jantung.

V. Kesimpulan
     Setelah kami melakukan percobaan membedah ikan Cyprinus Carpio, terdapat beberapa organ di dalam ikan dan di luar ikan. dibagian dalam terdapat :
  • Vesica Fellea (kantung empedu) : untuk menghasilkan dan menyimpan empedu yang akan digunakan untuk proses pencernaan.
  • Gelembung renang : organ internal yang dipenuhi oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan daya apung sehingga mampu menghemat energi untuk berenang.
  • Hepatopankreas : gabungan antara hepar dan pankreas. Berguna untuk detoksifikasi racun dan merombak sel darah merah.
  • Usus : untuk mencerna sari-sari makanan.
  • Jantung : untuk memompa darah agar darah bisa tersebar ke seluruh tubuh, dan mengalirkan darah kotor ke paru-paru untuk pergantian gas karbon dioksida dengan oksigen.
Di bagian luar ikan terdapat beberapa organ juga, yakni :
  • Gurat sisi : untuk mengetahui perubahan getaran dan pergerakan pada kolom air di sekitarnya.
  • sirip : terbagi menjadi sirip dorsalis, pektoralis, pelvis, caudalis, dan analis.
  • Sisik : beberapa kegunaannya adalah sebagai pelindung dari serangan penyakit dan mempermudah gerakan ikan di dalam air.
  • Mata : organ untuk menangkap cahaya yang akan dikonfersi menjadi gambar ke otak.
  • Insang : alat yang digunakan ikan untuk bernapas, sebagai pengganti paru-paru.
  • Organ intim (testis) : sangat kecil dan terdapat di bagian bawah ikan
VI. Dokumentasi 
 Membius ikan mas.
 Membedah ikan mas.
Hasil.











Kamis, 13 Maret 2014


(RESPIRASI HEWAN)

Laporan

disusun untuk memenuhi tugas praktikum Biologi kelas XI
                                        hari, tanggal          :    Senin, 11 Maret 2014
                                        guru pendamping : Fajar Adinugraha, S.Pd





oleh
           1.      Christopher/3/XI IPA
           2.    Gabriella/7/XI IPA
           3.    Gary/8/XI IPA
           4.    Jeffry/10/XI IPA





SMA CITRA KASIH JAKARTA

2014
     





I.     Judul : RESPIRASI HEWAN

II.    Tujuan Percobaan
        Menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta.



III.  Dasar Teori
Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada serangga, misalnya belalang terdiri atas spirakel, saluran (pembuluh trakea), dan trakeolus. Spirakel atau stigma merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat. Udara masuk melalui empat pasang spirakel depan dan keluar melalui enam pasang spirakel belakang. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea, selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Dengan demikian, oksigen dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.

IV. Alat dan bahan
1. Respirometer
2. Serangga
3. Kristal NaOH
4. Methylene Blue

V. Langkah kerja
1 . Periksa respirometer, di dalam respirometer tidak boleh ada air
2. Tetesi kapas dengan KOH atau beri kristal NaOH. Masukkan kapas ke dalam botol respirometer. Jangan sampat terkena tangan, gunakan pinset.
3. Masukkan satu jenis insecta ke dalam botol respirometer. Tutuplah botol respiroeter. Olesi tutup botol dengan vaselin agar tidak bocor
4. Letakkan respirometer pada meja. Pada ujung pipa tetesi dengan larutan eosin menggunakan pipet. Sebelumnya, dibawah ujung pipa kamu alasi tissue/kapas agar eosin tidak tercecer
5. Amati mulai titik awal methylene blue. Amati apakah ada gerakan methylene blue. Lakukan pengukuran setiap 1 menit hingga seluruhnya menjadi 5 menit. Lakukan lagi 5 menit kedua dan 5 menit ketiga
6. Kalau masih ada waktu, lakukan beruang kali dengan menggunakan jenis insecta yang lain.
7. Matikan salah satu insecta tersebut, kemudian masukkan dalam respirometer. Adakah gerakan air pada pipa?

VI. Data/Hasil Pengamatan







VII. Analisis Data
  Dalam percobaan ini, cairan methylene blue yang dimasukan di ujung pipa respirometer dapat bergerak karena tidak ada udara yang dapat masuk maupun keluar dari respirometer. Hal ini disebabkan oleh vaselin yang dioleskan pada tutup tabung respirometer dan eosin di dalam pipa
Karena itu, saat insecta menghirup oksigen, cairan methylene blue akan bergerak.
VIII. Jawaban Pertanyaan
  1. Apa guna Respirometer? Jawaban : untuk menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta.
  2. Apa fungsi KOH dan NaOH dalam praktikum ini? Jawaban : fungsi dari KOH atau NaOH dalam percobaan ini adalah sebagai pengikat karbon dioksida agar tekanan dalam respirometer menurun.
  3. Adakah perbedaan jumlah oksigen pada 5 menit I,II dan III? Mengapa? Jawaban : ada, karena aktivitas yang dilakukan oleh serangga berbeda setiap 5 menit, dan kadar oksigen yang makin menurun setiap 5 menit.
IX. Kesimpulan
 Methylene blue digunakan sebagai penanda.
  
 KOH dan NaOH digunakan untuk mengikat karbon dioksida agar serangga dan semut tidak menghirup CO2 untuk menentukan laju kecepatan pernapasan dengan akurat.


 Berdasarkan percobaan ini, dapat dilihat bahwa insecta dengan ukuran tubuh yang lebih besar lebih banyak menghirup oksigan daripada insecta dengan tubuh yang lebih kecil.
X. Saran
    Selain mengamati pemanfaatan oksigen pada hewan insekta, kita juga bisa menyelidiki faktor lain yang mempengaruhi respirasi pada serangga.
XI. Daftar Pustaka
     Dari situs : Puri Maulana. Sistem Pernapasan pada Insecta Belalang. Online at http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-insecta-belalang.html [diakses tanggal 15 Maret 2014]